Selasa, 25 Januari 2011

Jenis-Jenis Laporan

A. Laporan perjalanan

Beberapa tips untuk membuat tulisan perjalanan :

1. segar

- berikan sudut pandang yang tidak biasa.

- kreatiflah dalam menulis perjalanan, termasuk dalam menggunakan gaya bahasa seperti metafora dan simile yang penuh daya dan orisinal.

2. personal

- Cerita harus memiliki suara dan sudut pandang personal.

- Sebagian besar tempat yang anda tulis, sangat mungkin sebelumnya SUDAH ditulis orang lain, maka tantangan Anda adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk dikatakan kepada pembaca.

3. Jenaka

- Tulisan perjalanan hendaknya memiliki sebuah nada yang cerah, cemerlang, hidup, dan jenaka.

- Masukkan komedi ke dalam tulisan di tempat yang patut dan jangan takut membuat pembaca tertawa.

- Juga, jangan takut untuk memasukkan "kecelakaan", misalnya, ke dalam bagian-bagian tulisan. Ini dapat menjadi seperti bacaan berharga.

4. Surprise

- Berikan pembaca sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang hanya diketahui sedikit orang-tentang suatu lokasi misalnya.

- Cobalah aktivitas yang tidak biasa, bertemu dengan orang-orang yang baru, terlibat ke dalam adegan yang asing ketika berada dalam sebuah perjalanan.

5. Seimbang

- Tulisan perjalanan harus memadukan observasi personal, deskripsi dan komentar dengan informasi praktis yang berguna bagi pembaca.

- Ada keseimbangan yang cermat antara pengalaman personal, deskripsi lokasi, deskripsi kegiatan atau peristiwa.

- Saat menulis sebuah kisah perjalanan, akurasi fakta tetap harus diperhatikan.

6. Kutipan

- Kutiplah komentar teman perjalanan atau pengunjung suatu kegiatan atau lokasi.

- Silakan mereka mengekspresikan perasaan mereka, kengerian, atau ketakjuban mereka tentang suatu tempat atau kegiatan yang sedang berlangsung.

B. Laporan Observasi

· PENGERTIAN

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Observasi sebagai metode pengumpulan data banyak digunakan untuk mengamati tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati.

· JENIS-JENIS OBSERVASI

1. Observasi partisipatif (participan observation)

observer melibatkan diri di tengah-tengah kegiatan observasi

2. Observasi non-partisipatif (nonparticipan observation)

observer berada di luar kegiatan seolah-olah sebagai penonton.

3. Observasi eksperimental (experimental observation)

observasi yang dilakukan dalam situasi yang dibuat dan observasi non-eksperimental (nonexperimental observation) yaitu observasi yang yang dilakukan dalam situasi yang wajar. Pada observasi eksperimental tingkah laku diharapkan muncul karena responden atau unit analisis dikenai perlakukan, maka observer perlu persiapan yang benar-benar matang,

4. Observasi non-eksperimental

pelaksanaannya lebih sederhana dan dapat dilakukan secara sepintas lalu.

C. Laporan Wawancara

· JENIS-JENIS TEKNIK WAWANCARA

1. Teknik verbal yang betul-betul memerlukan alat bantu hard ware yang diperlukan.

2. Teknik substansial – teknik yang terkait dengan kemampuan jurnalis dari segi ketajaman nuraninya dalam menentukan pilihan tema, tempat dan saat yang tepat bagi berlangsungnya sebuah wawancara. Disini perlu adanya ketajaman analisis sosial.

· PERSIAPAN WAWANCARA

1. Penentuan tema : Pewawancara menetukan informasi yang diinginkan dari narasumber.

2. Menentukan Angle (sudut pandang sebuah berita) untuk membantu tulisan supaya terfokus. Jika ada informasi lain yang disampaikan maka bisa dibuat judul lain, atau informasi yang sangat penting tersebut tidak cukup untuk dibuat dalam berita tersendiri, maka buatlah sub judul.

3. Susunlah kerangka berita (flowchart. Outline), agar memudahkan dalam wawancara, yang berisi antara lain :

1. Tema berita

2. Angle

3. Latar belakang masalah

4. Narasumber

5. Daftar pertanyaan. Kriteria pertanyaan yang baik :

- Gunakan Bahasa yang baik , sopan dan jelas

- Jangan memasukkan pendapat pribadi

- Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit

- Hindari pertanyaan yang menakutkan

- Hindari pertanyaan yang sifatnya mengkritik.

4. Membuat janji pertemuan (appointment) dengan narasumber.

- Aturlah pertemuan dengan orang yang diwawancarai.

- Utarakan maksud dan wawancara

- Atur waktu untuk wawancara

- Buat jadwal wawancara

- Buatlah panduan wawancara (Interview guide)

5. Melakukan wawancara

- Mengenalkan diri terlebih dahulu

- Menjelaskan tujuan wawancara

- Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang akan diwawancarai.

- Hilangkan kesan mengintrogasi

- Pewawancara harus mendengarkan dengan teliti

- Jagalah agar wawancara tetap santai

- Jangan memotong omongan orang

- Mintalah ide-ide tambahan yang belum diungkapkan

- Di akhir wawancara, bacakanlah rangkuman dari hasil wawancara.

- Dan ucapkanlah terima kasih

6. Melaporkan hasil wawancara

Laporan hasil wawancara berbentuk dapat berbentuk berita.

Penulisan Berita

· Berita ialah peristiwa yang telah dimuat dalam suatu media cetak, atau disiarkan lewat radio atau televisi.

· Kriteria Kelayakan Berita

Kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi berita, antara lain:

1. Penting.

Pengesahan RUU Sisdiknas adalah penting, karena menyangkut kepentingan rakyat banyak, yang menjadi pembaca media bersangkutan. Maka layak jadi berita. Ini juga relatif tergantung dari khalayak pembaca yang dituju. Isu Amien Rais menjadi calon presiden tentu penting untuk dimuat di Harian Republika, tetapi kurang penting dimuat di Majalah Gadis, karena khalayak pembacanya berbeda.

2. Baru terjadi, bukan peristiwa lama.

Peristiwa yang telah terjadi pada 10 tahun yang lalu jelas tidak bisa jadi berita.

3. Unik, bukan sesuatu yang biasa.

Seorang mahasiswa yang kuliah tiap hari adalah peristiwa biasa. Tetapi jika mahasiswa berkelahi dengan dosen di dalam ruang kuliah, itu luar biasa.

4. Asas keterkenalan.

Kalau mobil anda ditabrak mobil lain, tidak pantas jadi berita. Tetapi kalau mobil yang ditumpangi putri Diana ditabrak mobil lain, itu jadi berita dunia.

5. Asas kedekatan. Asas kedekatan ini bisa diukur secara geografis maupun kedekatan emosial. Banjir di Cina yang telah menghanyutkan ratusan orang, masih kalah nilai beritanya dibandingkan banjir yang melanda Jakarta, karena lebih dekat dengan kita.

6. Magnitude

(dampak dari suatu peristiwa). Demonstrasi yang dilakukan oleh 10.000 mahasiswa tentu lebih besar magnitudenya dibanding demonstrasi oleh 100 mahasiswa.

7. Trend.

Sesuatu bisa menjadi berita ketika menjadi kecenderungan yang meluas dimasyarakat. Misalnya, sekarang orang mudah marah dan mudah membunuh pelaku kejahatan kecil (pencuri, pencopet) dengan cara dibakar hidup-hidup.

  • Unsur-Unsur Suatu Berita

- 5 W + 1 H (Who, What, Where, When, Why) + How. Atau : (Siapa, Apa, Dimana, Kapan, Mengapa) + Bagaimana

- Kriteria Khusus:

1. kebijakan redaksional/misi media.

2. Pendekatan keamanan (ancaman pembredelan, dan sebagainya). Berita yang mengkritik keras korupsi dan kolusi antara penguasa dan pengusaha bisa berujung pada pembredelan atau teguran terhadap media yang bersangkutan.

3. kepekaan masyarakat pembaca dan kemungkinan dampak negatif berita terhadap pembaca. Misalnya untuk isu-isu yang menyangkut SARA (suku, Agama, Ras, dan antar golongan). Atau bisa menyinggung perasaan atau martabat pembaca.

· Beberapa Macam Berita:

1. Hard News/Straight News:

- berita yang lugas, singkat, langsung ke pokok persoalan dan fakta-faktanya.

- Biasanya harus memenuhi unsur 5W+1H secara ketat dan harus cepat-cepat dimuat, karena terlambat sedikit bisa basi.

- Istilah Hard News lebih mengacu pada isi berita.

- Istilah Straight News lebih mengacu pada cara penulisannya (struktur penulisanya).

- Hard news/straight news biasanya ditulis dalam bentuk struktur “piramida terbalik” yakni inti berita ditulis pada bagian paling awal, dan hal-hal yang tidak penting ditulis belakangan.

2. Soft News:

- berita yang dari segi struktur penulisannya relatif lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat.

- Umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat khususnya dalam soal waktunya.

- Dari segi bentuknya, soft news masih bisa kita perinci lagi menjadi dua:

a. News Features. News Feature adalah Feature yang mengandung unsur berita. Misalnya tulisan yang menggambarkan peristiwa penangkapan Tommy Suharto oleh polisi, yang diawali dengan penyadapan telepon dengan bantuan Roy Suryo seorang pakar Multimedia dan Komunikasi, pembongkaran ruang bawah tanah, sampai proses tertangkapnya disajikan secara seru, menarik, dan dramatis. Seperti menonton film saja.

b. Feature. Feature adalah teknik penulisan yang khas berbentuk luwes, tahan lama, menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya megangkat aspek kemanusiaan. Pada hakekatnya penulisan feature adalah seorang yang berkisah. Ia melukis gambar dengan kata-kata, ia menghidupkan imajinasi pembaca, ia menarik pembaca kedalam cerita dengan mengidentififkasikan diri dengan tokoh utama. Panjang tulisan feature bervariasi dan boleh ditulis seberapa panjang pun, sejauh masih menarik.

- Soft news, News Feature dan Feature ditulis dengan gaya yang tidak kaku.

- Hal-hal yang penting bisa ditulis di bagian awal, namun juga tidak mutlak.

Penulisan Judul

· Judul merupakan inti dari teras berita.

· Kriteria judul yang baik :

- jelas, mudah dimengerti dengan sekali baca dan menarik, sehingga mendorong pembaca untuk mengetahui lebih lanjut isi tulisan.

- harus “menggigit”, perlu kejelasan makna asosiatif setiap unsur Subyek, Obyek, dan Keterangan.

- Panjang judul maksimal dua baris terdiri atas empat hingga enam kata.

- Semua kata di dalam judul dimulai dengan huruf besar, kecuali kata sambung seperti dan, di, yang, bila, dalam, pada, oleh, dan kata tugas lainnya yang ditentukan redaksi.

- Penulisan judul tidak boleh dimulai dengan angka.

- Hindari penggunaan singkatan yang tidak populer. Judul bersifat tenang dan tidak bombastis.

1 komentar: